Kami telah memisahkan 5 kebiasaan untuk mengatasi rasa lelah
Kita hidup di masa dimana kita selalu merasa lelah, hal ini disebabkan oleh kesibukan, stress dan kebiasaan-kebiasaan lain yang luput dari perhatian kita sehari-hari. Simak nasihat berikut ini mengenai kebiasaan mengatasi rasa lelah.

1 . Matikan lampu dan gadget
Meskipun menjadi senjata utama kita melawan kelelahan, kita tidak menganggap tidur seserius yang seharusnya. Menurut studi yang dilakukan lembaga tersebut, 70% orang yang tinggal di kota besar mengeluhkan kurang tidur. Salah satu penjelasan utamanya adalah kehidupan saat ini memiliki banyak elemen menarik yang dapat mengganggu istirahat kita, seperti televisi, komputer, ponsel, dan tablet. Demi kualitas tidur, idealnya adalah mematikan segala sesuatunya, termasuk lampu di kamar. Hanya ketika kita berada dalam kegelapan, otak memberi perintah untuk memproduksi melatonin, hormon yang menyebabkan tidur. Selain itu, mengetik tanggapan terhadap setiap pesan yang masuk dan menonton film di tempat tidur merupakan kebiasaan yang merangsang otak, sehingga menghalangi orang tersebut untuk benar-benar rileks dan tidur nyenyak.
2. Pergi ke akademi
Hal pertama yang kita tinggalkan saat lelah adalah gym. Tapi melewatkan olahraga hanya memperburuk keadaan. Aktivitas sedang selama 20 menit saja – seperti berenang, berlari – akan memberikan dosis energi super yang bertahan sepanjang hari. Latihan ini juga meningkatkan keputusasaan emosional. Hormon kesenangan dilepaskan, pikiran rileks, kelelahan otot akibat olahraga cepat teratasi

3. Pastikan dosis humor yang baik
Penelitian sudah membuktikannya secara ilmiah dan Anda pasti pernah merasakannya langsung: tertawa membawa manfaat langsung. Saat Anda tertawa, tubuh Anda rileks dan merasakan kenikmatan; kekebalan diperkuat dan kelelahan, terutama kelelahan mental, berkurang drastis. Semua itu terjadi karena saat bersenang-senang, otak melepaskan antibodi dan hormon baik, seperti endorfin dan serotonin. Meskipun kita mengetahui hal ini, di tengah stres dan kesibukan sehari-hari, kita mengabaikan kesenangan dan waktu luang. Ubah kebiasaan ini dan pastikan Anda memiliki momen di kalender Anda untuk mengalihkan fokus Anda dari pekerjaan dan stres dari rutinitas Anda. Pulanglah dan makan pizza keluarga, ngobrol dan tertawa. Undang teman Anda ke bar atau hadiri happy hour mingguan yang diselenggarakan oleh rekan kantor Anda. Undang pasangan Anda ke program berbeda untuk dua orang. Jika Anda kekurangan teman hari ini, sewalah komedi dan tertawalah sendirian.
4. Hindari makanan berlemak
Tahukah Anda perasaan lesu yang Anda rasakan setelah makan feijoada? Ini mungkin membantu menjelaskan bagaimana pola makan tinggi lemak membuat Anda lebih lelah. Untuk memproses lemak, tubuh mengubah sirkulasi darah dan memusatkan kekuatan di usus, tempat terjadinya pencernaan. Sementara itu, otot dan otak mengalami penurunan irigasi sehingga meningkatkan rasa lesu dan mengantuk. Bagi yang lelah, disarankan untuk mengutamakan makanan berserat, yang dicerna perlahan dan menghindari puncak energi tinggi atau rendah, jelasnya.
5. Cobalah terapi alternatif
Dengan dukungan penelitian, semakin banyak terapi non-konvensional yang disorot sebagai sumber daya yang baik untuk memerangi berbagai penyakit. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa yoga memiliki kekuatan untuk meruntuhkan hambatan yang disebabkan oleh kelelahan mental, meningkatkan kecepatan penalaran dan penyimpanan informasi. Peneliti di Universitas Illinois, Amerika Serikat, mengamati reaksi remaja putri yang melakukan yoga selama 20 menit kemudian meditasi dan latihan pernapasan. Sebagai perbandingan, yoga telah terbukti sama efektifnya – atau lebih – dalam memberikan kewaspadaan dan kewaspadaan mental seperti aktivitas fisik lainnya. Jika dianalisa, akupunktur juga terbukti bermanfaat. Menurut sebuah penelitian di Inggris, teknik ini, selain memiliki efek relaksasi, juga mengurangi rasa kantuk dan kelelahan di siang hari.
